Tuesday, April 30, 2013

Berternak Kelinci

Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewanpercobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelincimempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di hampir seluruh dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi penduduk relatif tinggi, Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan yang .berbeda, di Eropa disebut rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut trewelu dan sebagainya.
Di Indonesia masih terbatas daerah tertentu dan belum menjadi sentra produksi/dengan kata lain pemeliharaan masih tradisional.

JENIS

Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :

Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp.
Jenis yang umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian,Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New Zealand Red, White dan Black, Rex Amerika. Kelinci lokal yang ada sebenarnya berasal dari dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lain hingga sulit dikenali lagi. Jenis New Zealand White dan Californian sangat baik untuk produksi daging, sedangkan Angora baik untuk bulu.

MANFAAT

Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat inimulai laku keras di asaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfaatkanuntuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak.

PERSYARATAN LOKASI

Dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap,bau - bauan, suara bising dan terlindung dari predator.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.

Penyiapan Sarana dan Perlengkapan

Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21 derajat C,sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk.Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih.
Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup, untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.

Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:

1) Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangandan cocok untuk kelinci muda.

2) Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.

3) Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengankonstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid). Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.

Pembibitan

Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut.Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rexmerupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian,Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara.

1) Pemilihan bibit dan calon induk 

Bila peternakan bertujuan untuk daging,dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yangbaik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punyasifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih danterawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif  bergerak.

2) Perawatan Bibit dan calon induk

Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup,pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguanluar.

3) Sistem Pemuliabiakan

Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:

a. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.

b. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebihbaik/menambah sifat-sifat unggul.

c. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.

4) Reproduksi dan Perkawinan

Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan(betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan dan mortalitasanak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan denganbetina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelahitu pejantan dipisahkan.

5) Proses Kelahiran

Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntinganpada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 harisetelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadikebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkanbulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anaklemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.

Pemeliharaan

1) Sanitasi dan Tindakan Preventif

Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.

2) Pengontrolan Penyakit

Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun,suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.

3) Perawatan Ternak

Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakanyang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya.

4) Pemberian Pakan

Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi,kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahan berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak.

Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.

5) Pemeliharaan Kandang

Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelincisetiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.

HAMA DAN PENYAKIT

1) Bisul
Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.
Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium.

2) Kudis

Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
Pengendalian: dengan antibiotik salep.

3) Eksim

Penyebab: kotoran yang menempel di kulit.
Pengendalian: menggunakan salep/bedakSalicyl.

4) Penyakit telinga

Penyebab: kutu.
Pengendalian: meneteskan minyak nabati.

5) Penyakit kulit kepala

Penyebab: jamur. Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dengan bubuk belerang.

6) Penyakit mata

Penyebab: bakteri dan debu. Gejala: mata basah dan berair terus.
Pengendalian: dengan salep mata.

7) Mastitis

Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar. Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang. Pengendalian: dengan tidak menyapih anakterlalu mendadak.

8) Pilek

Penyebab: virus. Gejala: hidung berair terus.
Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.

9) Radang paru-paru

Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan.
Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.

10) Berak darah

Penyebab: protozoa Eimeira. Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah. Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12ml dalam 1 liter air.

11) Hama 

Pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti anjing.Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai danmemenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.

PANEN

Hasil Utama
Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu

Hasil Tambahan
Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk

Penangkapan
Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang benar agar kelinci tidak kesakitan.


PASCAPANEN

Stoving
Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum potong untuk mengosongkan usus. Pemberian minum tetap .

Pemotongan dapat dengan 3 cara:

1) Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala dan saat koma disembelih.
2) Pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher. Cara ini kurang baik.
3) Pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain.

Pengulitan
Dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi kelinci digantung.

Pengeluaran Jeroan
Kulit perut disayat dari pusar ke ekor kemudian jeroan seperti usus, jantung dan paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas.

Pemotongan Karkas
Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki belakang,  2 potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang baik49-52%.

ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

1.Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya kelinci didasarkan pada jumlah ternak per 20 ekor induk:

1) Biaya Produksi

a. Kandang dan perlengkapan Rp. 1.000.000,-
b. Bibit induk 20 ekor @ Rp. 30.000, Rp. 600.000,-
c. Pejantan 3 ekor @ Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
d. Pakan
- Sayur + rumput Rp. 1.000.000,-
- Konsetrat (pakan tambahan) Rp. 2.000.000,-
e. Obat Rp. 1.000.000,-
f. Tenaga kerja 2 x 12 x Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 9.260.000,-

2) Pendapatan
Kelahiran hidup/induk/tahun = 31 ekor
Penjualan:
a. Bibit: 20 x 15 x Rp. 20.000,- Rp. 6.000.000,-
b. Kelinci potong 20 x 15 x Rp. 50.000,- Rp. 15.000.000,-
c. Feses/kotoran Rp. 60.000,-
d. Bulu Rp. 750.000,-
Jumlah pendapatan Rp. 21.810.000,-
3) Keuntungan Rp. 12.550.000,-
4) Parameter kelayakan usaha - B/C ratio = 2,36

Gambaran Peluang Agribisnis

Gerakan peningkatan gizi yang dicanangkan pemerintah terutama yang berasal dari protein hewani sampai saat ini masih belum terpenuhi. Kebutuhan daging kitamasih banyak dipenuhi dari impor. Kelinci yang punya keunggulan dalam cepatnya berkembang, mutu daging yang tinggi, pemeliharaan mudah dan rendahnya biaya produksi menjadikan ternak ini sangat potensial untuk dikembangkan. Apalagi didukung dengan permintaan pasar dan harga daging maupun bulu yang cukup tinggi. 

Blog Ini Didukung Oleh :

Read more > Berternak Kelinci

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Cara budidaya ikan lele di kolam terpal hampir sama saja dengan membudidayakan lele di kolam tanah, perbedan hanya terletak pada media dan teknik pemupukan kolam lele. Kolam lele yang paling baik adalah kolam yang sesuai antara lebar kolam dengan populasi bibit lele yang ditebar. Standart kapasitas kolam lele adalah 100 ekor / m3 (1 meter panjang x 1 m lebar x 1 m tinggi air). Semua jenis lele (
Read more > Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Tingkatkan Produksi melalui Pelatihan Pengendalian Hama Penyakit


Hama dan penyakit tanaman padi merupakan faktor yang sangat penting dan dapat mempengaruhi usaha meningkatkan produksi tanaman, sehingga upaya mengendalikan hama dan penyakit perlu ditingkatkan. Hal inipun telah menjadi perhatian nasional sehingga usaha pengendalian hama dan penyakit dimasukkan sebagai salah satu dari program panca usaha dalam budidaya tanaman, yang empat usaha tani lainnya seperti penggunaan bibit unggul, pengolahan tanah yang baik, pengairan yang baik dan pemupukan yang seimbang.
Penegasan tersebut dikemukakan Kepala BP2KP Kabupaten Cilacap, Sudjiman, SP, MP,ketika membuka Pelatihan Pengendalian Hama dan Penyakit di desa Nusawungu Kecamatan Nusawungu, (Senin, 15 Pril 2013.), “Pelatihan ini saya kira dapat menjadi salah satu cara untuk mempertahankan surplus beras 380 ribu ton di Kabupaten Cilacap, sekaligus memberikan kontrobusi pada target pencapaian surplus sebesar 10 juta ton pada tahun 2014/2015 secara nasional”, jelas Sudjiman

Melalui peyampaian materi penyuluhan baik teori maupun praktek, para peserta yang terdiri dari 20 orang perwakilan regu pengendali hama pada setiap desa di wilayah Kecmatan Nusawungu ini, diminta dapat menerapkan dan memberikan contoh upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman padi secara hayati/alami, maupun kimiawi, sesuai dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang mereka susun. "Jadi saya kepingin kalau petani mampu melakukan pengendalian hama dan penyakit dengan baik dan ramah lingkungan,maka secara tidak langsung akan menaikkan posisi tawar petani karena memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, “ aku Sudjiman

Sudjiman SP MP menjelaskan, hal tersebut sejalan dengan arah kebijakan pembangunan penyuluhan pertanian,perikanan dan kehutanan Kabupaten Cilacap yang meliputi penguatan kelembagaan petani, peningkatan SDM, penigkatan Sarana prasarana penyuluhan dan penyempurnaan stratregi dan metode penyuluhan.

Sementara dalam pelatihan yang berlngsung selama 2 (dua) hari ini, menghadirkan narasumber dari Tim Pengendali Hama dan Penyakit Propinsi Jawa Tengah di wilayah kerja Kabupaten Cilacap dan Kelompok Jabatan Fungsional-KJF BPKP Kabupaten Cilacap. Sedangkan materi yang disajikan berupa Kebijakan Penyelenggaraan Penyuluhan oleh Kabid Peyelenggaraan Penyuluhan Enny Susiyanti, SPd.MM, Pengenalan Hama Penyakit Tanaman Padi, Pengendalian Hama Penyakit secara alami/hayati, Mekanis dan Kiminawi serta Pembuatan Pestisida hayati dan Praktek pembuatab PGPR oleh Tim PHP yang terdiri dari Ratin, SP, Dwi Yanta, SP dan Akhirul Shaleh, SP. Disamping materi lainnya yang berupa Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Rencana Tindak Lanjut disampaikan oleh KJF BP2KP Kabupaten Cilacap, Ir. Sudarno Akhmadi.
Blog Ini Didukung Oleh :


Read more > Tingkatkan Produksi melalui Pelatihan Pengendalian Hama Penyakit

Ciri-ciri Bibit Ikan Lele Yang Baik

Ciri-ciri bibit ikan lele yang baik untuk budidaya ikan lele di kolam terpal ataupun di kolam tanah terutama jenis sangkuriang sangat perlu diketahui oleh setiap petani ikan ini. Kesuksesan bisnis ikan lele sangat bergantung pada kualitas bibit yang dipilih, semakin baik bibit maka semakin kecil resiko kerugian yang akan ditanggung. Secara analisa rugi laba jelas terlihat bahwa bibit termasuk
Read more > Ciri-ciri Bibit Ikan Lele Yang Baik

Monday, April 29, 2013

Ini 10 Daerah Pemasok Daging Sapi Buat Indonesia


Kisruh pasokan dan harga sapi tak kunjung usai. Pemerintah pun menyiapkan berbagai program mulai dari kebijakan impor, menambah pasokan lokal hingga menyiapkan angkutan khusus untuk mengatasi pasokan daging sapi nasional.
Khusus pasokan daging sapi dari lokal, Direktur Budidaya Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Fauzi Luthan, mengaku Indonesia memiliki sumber yang tersebar di berbagai daerah.

Jawa Timur menempati posisi pertama penghasil sapi, bahan baku daging terbesar di Indonesia. "Provinsi ini menempati urutan pertama dengan menhasilkan 4,7 juta ekor sapi per tahun. Urutan kedua adalah Jawa Tengan dengan total produksi 1,9 juta ekor sapi per tahun," tutur dia, Jumat (22/2/2013).

Selain kedua wilayah tersebut, masih ada wilayah lain yang menjadi harapan pemerintah memasok daging bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Pasokan sapi tersebut akan dikirim ke seluruh wilayah di Indonesia menggunakan angkutan daging sapi melalui laut dan darat.

Inilah 10 daerah lumbung sapi terbesar di Indonesia berdasarkan data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian:

1. Jawa Timur : 4,7 juta ekor
2. Jawa Tengah : 1,9 juta ekor
3. Sulawesi Selatan : 984 ribu ekor
4. NTT : 778,2 ribu ekor
5. Lampung : 724,8 ribu ekor
6. NTB : 685,8 ribu ekor
7. Bali : 637,5 ribu ekor
8. Sumatra Utara : 541,7 ribu ekor
9. D.I Yogyakarta : 376,3 ribu ekor
10 Sulawesi Tengah : 231,4 ribu ekor.

Sumber
Blog Ini Didukung Oleh :


Read more > Ini 10 Daerah Pemasok Daging Sapi Buat Indonesia

5 Masalah Pembangunan Pertanian


Pembangunan pertanian di Indonesia dengan prinsip kemandirian dan berkelanjutan senantiasa harus diwujudkan dari waktu ke waktu, sebagai prasyarat bagi keberlanjutan eksistensi bangsa dalam mengatasi ancaman kelangkaan pangan dunia yang dampaknya semakin terlihat nyata. Berkaca dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Vladivostok, Rusia, 8-9 September lalu, yang mengangkat tema ancaman krisis pangan global, perhatian terhadap masalah krisis pangan harus lebih ditingkatkan.
Tema krisis pangan kembali mengemuka setelah jumlah penduduk dunia diperkirakan akan melonjak menjadi 9 miliar pada tahun 2050, naik sebelumnya 7 miliar pada tahun 2011. Perhatian terhadap masalah tersebut semakin bertambah menguat akibat ancaman krisis pangan kini semakin membesar, terutama setelah Organisasi Pangan dan Pertanian pada Agustus lalu mengeluarkan laporan kenaikan harga-harga pangan dan Departemen Pertanian Amerika Serikat kembali merevisi angka estimasi penurunan produksi pangan, terutama biji-bijian. Bahkan, FAO secara serius mengingatkan Indonesia tentang ancaman krisis pangan ini.

Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyebutkan bahwa kenaikan harga pangan biji-bijian dunia telah mencapai 17 persen (38 poin dalam indeks harga) dibandingkan dengan harga bulan Juni 2012. Departemen Pertanian AS (USDA) juga telah merevisi estimasi produksi jagung, yang diperkirakan menurun 17 persen pada Agustus 2012 karena kekeringan yang sangat dahsyat. Harga jagung di tingkat internasional juga telah meningkat sampai 23 persen. Bahkan, kenaikan harga jagung tercatat 46 persen jika dibandingkan dengan harga pada Mei 2012. Kenaikan harga jagung masih akan terus berlangsung karena sekitar 42 persen jagung dunia dihasilkan oleh AS, terutama di daerah Midwest, yang kini bermasalah karena kekeringan hebat.

Kekeringan hebat yang melanda Rusia, sebagai salah satu produsen gandum dunia, sehingga telah menaikkan harga gandum sampai 19 persen. Stok gandum dunia diperkirakan menurun menjadi 179 juta ton sehingga volume yang diperdagangkan pun akan menurun, yang akan mengerek harga gandum lebih tinggi lagi. Dengan ketergantungan 100 persen pada gandum impor, dan total impor gandum Indonesia yang mencapai 6,6 juta ton (naik 6,2 persen), kenaikan harga tepung terigu di dalam negeri akan memiliki dampak berantai yang pasti berpengaruh terhadap kinerja sektor riil di Indonesia.

Tingkat produksi Rusia pada tahun 2012 diperkirakan angkanya akan mencapai 70-75 juta ton gandum dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar 94 juta ton. Kondisi ini ternyata mengindikasikan bahwa krisis pangan kini telah menjadi ancaman serius bagi sebagian besar penduduk dunia.

Indonesia sebenarnya memiliki pengalaman yang baik dalam merumuskan respons kebijakan dalam meredam dampak krisis pangan global 2008-2009. Kebetulan juga musim hujan cukup bersahabat sehingga produksi beras, sebagai pangan pokok, juga meningkat bahkan di atas 6 persen. Perum Bulog juga mampu melakukan manajemen logistik beras dan penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin). Kini, musim hujan di Indonesia diperkirakan masih akan terlambat sehingga kinerja produksi pangan tak sebaik tahun 2008-2009.

Secara hakikat, sejarah tak akan pernah dapat diulang secara sama persis sehingga respons kebijakan yang harus segera diambil pemerintah juga perlu lebih inovatif. Benar bahwa Kementerian Pertanian telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala dinas pertanian. Begitu pula konsep dan strategi telah disusun dengan sejumlah perencanaan akan menambah jumlah anggaran produksi pangan, membuka akses pada daerah-daerah yang terisolasi, serta meningkatkan pendapatan para petani. Namun langkah nyata dan pelaksanaan kebijakan di tingkat lapangan sangat ditunggu segera karena ancaman krisis pangan tidak akan dapat diselesaikan hanya di ruang rapat.

5 Masalah Pembangunan Pertanian

Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam masalah yang dihadapi, 

Masalah Pertama 

yaitu penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya lahan pertanian. Dari segi kualitas, faktanya lahan dan pertanian kita sudah mengalami degradasi yang luar biasa, dari sisi kesuburannya akibat dari pemakaian pupuk an-organik. Berdasarkan Data Katalog BPS, Juli 2012, Angka Tetap (ATAP) tahun 2011, untuk produksi komoditi padi mengalami penurunan produksi Gabah Kering Giling (GKG) hanya mencapai  65,76 juta ton dan lebih rendah 1,07 persen dibandingkan tahun 2010. Jagung sekitar 17,64 juta ton pipilan kering atau 5,99 persen lebih rendah tahun 2010, dan kedelai sebesar 851,29 ribu ton biji kering atau 4,08 persen lebih rendah dibandingkan 2010, sedangkan kebutuhan pangan selalu meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk Indonesia.

Berbagai hasil riset mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif di Indonesia, terutama di Pulau Jawa telah menurun produktivitasnya, dan mengalami degradasi lahan terutama akibat rendahnya kandungan C-organik dalam tanah yaitu kecil dari 2 persen. Padahal, untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan kandungan C-organik lebih dari 2,5 persen atau kandungan bahan organik tanah > 4,3 persen. Berdasarkan kandungan C-organik tanah/lahan pertanian tersebut menunjukkan lahan sawah intensif di Jawa dan di luar Jawa tidak sehat lagi tanpa diimbangi pupuk organik dan pupuk hayati, bahkan pada lahan kering yang ditanami palawija dan sayur-sayuran di daerah dataran tinggi di berbagai daerah. Sementara itu, dari sisi kuantitasnya konfeksi lahan di daerah Jawa memiliki kultur dimana orang tua akan memberikan pembagian lahan kepada anaknya turun temurun, sehingga terus terjadi penciutan luas lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan bangunan dan industri.

Masalah kedua 

Yang dialami saat ini adalah terbatasnya aspek ketersediaan infrastruktur penunjang pertanian yang juga penting namun minim ialah pembangunan dan pengembangan waduk. Pasalnya, dari total areal sawah di Indonesia sebesar 7.230.183 ha, sumber airnya 11 persen (797.971 ha) berasal dari waduk, sementara 89 persen (6.432.212 ha) berasal dari non-waduk. Karena itu, revitalisasi waduk sesungguhnya harus menjadi prioritas karena tidak hanya untuk mengatasi kekeringan, tetapi juga untuk menambah layanan irigasi nasional. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, 42 waduk saat ini dalam kondisi waspada akibat berkurangnya pasokan air selama kemarau. Sepuluh waduk telah kering, sementara 19 waduk masih berstatus normal. Selain itu masih rendahnya kesadaran dari para pemangku kepentingan di daerah-daerah untuk mempertahankan lahan pertanian produksi, menjadi salah satu penyebab infrastruktur pertanian menjadi buruk.

Masalah ketiga 

Adanya kelemahan dalam sistem alih teknologi. Ciri utama pertanian modern adalah produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitas pasokan yang terus menerus harus selalu meningkat dan terpelihara. Produk-produk pertanian kita baik komoditi tanaman pangan (hortikultura), perikanan, perkebunan dan peternakan harus menghadapi pasar dunia yang telah dikemas dengan kualitas tinggi dan memiliki standar tertentu. Tentu saja produk dengan mutu tinggi tersebut dihasilkan melalui suatu proses yang menggunakan muatan teknologi standar. Indonesia menghadapi persaingan yang keras dan tajam tidak hanya di dunia tetapi bahkan di kawasan ASEAN.

Namun tidak semua teknologi dapat diadopsi dan diterapkan begitu saja karena pertanian di negara sumber teknologi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan negara kita, bahkan kondisi lahan pertanian di tiap daerah juga berbeda-beda. Teknologi tersebut harus dipelajari, dimodifikasi, dikembangkan, dan selanjutnya baru diterapkan ke dalam sistem pertanian kita. Dalam hal ini peran kelembagaan sangatlah penting, baik dalam inovasi alat dan mesin pertanian yang memenuhi kebutuhan petani maupun dalam pemberdayaan masyarakat. Lembaga-lembaga ini juga dibutuhkan untuk menilai respon sosial, ekonomi masyarakat terhadap inovasi teknologi, dan melakukan penyesuaian dalam pengambilan kebijakan mekanisasi pertanian

Masalah keempat

Muncul dari terbatasnya akses layanan usaha terutama di permodalan. Kemampuan petani untuk membiayai usaha taninya sangat terbatas sehingga produktivitas yang dicapai masih di bawah produktivitas potensial. Mengingat keterbatasan petani dalam permodalan tersebut dan rendahnya aksesibilitas terhadap sumber permodalan formal, maka dilakukan pengembangkan dan mempertahankan beberapa penyerapan input produksi biaya rendah (low cost production) yang sudah berjalan ditingkat petani. Selain itu, penanganan pasca panen dan pemberian kredit lunak serta bantuan langsung kepada para petani sebagai pembiayaan usaha tani cakupannya diperluas. Sebenarnya, pemerintah telah menyediakan anggaran sampai 20 Triliun untuk bisa diserap melalui tim Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Bank BRI khusus Kredit Bidang Pangan dan Energi.

Masalah kelima 

Masih panjangnya mata rantai tata niaga pertanian, sehingga menyebabkan petani tidak dapat menikmati harga yang lebih baik, karena pedagang telah mengambil untung terlalu besar dari hasil penjualan. 

Pada dasarnya komoditas pertanian itu memiliki beberapa sifat khusus, baik untuk hasil pertanian itu sendiri, untuk sifat dari konsumen dan juga untuk sifat dari kegiatan usaha tani tersebut, sehingga dalam melakukan kegiatan usaha tani diharapkan dapat dilakukan dengan seefektif dan seefisien mungkin, dengan memanfaatkan lembaga pemasaran baik untuk pengelolaan, pengangkutan, penyimpanan dan pengolahannya. Terlepas dari masalah-masalah tersebut, tentu saja sektor pertanian masih saja menjadi tumpuan harapan, tidak hanya dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional tetapi juga dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat dan penyumbang devisa bagi negara.



Blog Ini Didukung Oleh :

Read more > 5 Masalah Pembangunan Pertanian

How to re-direct an old custom domain - and all its posts - to a new one

This article describes options for making link to a blog's old URL automatically point to the blog's new URL after a custom domain change.



If you have a blog made with Blogger which has a custom domain, then it's easy enough to switch this blog to use a different domain. Doing this moves both the content (posts and pages) and template (layout, structure, colour-scheme).

Often when people make this type of change, they want to set up re-directs so that if anyone clicks an external link to the old custom domain, they are re-directed to the same content on the new domain.
For example, www.old-domain.com/current-Page.html should redirect to www.new-domain.com/current-page.html.)

With many other website building tools, the .htaccess file for the site lets you set up re-directs like this. But things are little different when you use Blogger.


Your Blogspot address VS your custom domain


Your blog always has a blogspot addresss - let's call it: www.yourBlog.blogspot.com

When you publish to a custom domain, Blogger automatically handles the re-direction from www.yourBlog.blogspot.com to www.yourCustomdomain.com for you. This works at all levels, so the home page and every individual post/page are all redirected correctly.

To move your blog from from www.yourCustomDomain.com to www.newCustomDomain.com, you simply tell Blogger to
  1. Stop publishing your blog to www.oldCustomDomain.com and then to
  2. Start publishing it to www.newCustomDomain.com

(See Switching your blog to a different custom domain for more information about this.)

Once you have done this (and afer a little bit of transition time), Blogger handles the re-direction from www.yourBlog.blogspot.com to www.newCustomdomain.com for you - as before, this works at all levels, so the home page and every individual post/page are redirected correctly.

One point that many people mis-understand, is that after you have done this, there is no connection between Blogger and your old custom domain. You have various options (listed below) for what to do with www.oldCustomDomain.com - and you aren't limited to the features that Blogger offers. The only limits are based on what your domain registrar allows, and what tools you can (learn to) use.


Options for re-directing your old custom domain



Option 1: Registrar re-direction

Once you have stopped publishing your blog to www.yourCustomDomain.com, Blogger has no connection with it at all.

How you manage re-directions from it is totally up to the tools provided by the domain registrar. The simplest approach is to set up a "301 redirect" on the domain, which simply sends all traffic to it to another domain of your choice.

The method for setting this up depends on the tools used by your domain registrar - search their help files for terms like "301 redirect" to find out what is possible with tools.

See Using a custom domain for something other than your blog for advice about accessing your domain registrar account for the domain.

Advantages

  • This is the easiest approach, and doesn't require you to make a website of any type.
  • Visitors are automatically re-directed.

Disadvantages

  • Depending on how the registrar's tools work, visitors may be automatically redirected to your new home page, not the the post that they specifically followed a link to.



Option 2: Another website tool

If you know how to use another website development tool that does provide access to the .htaccess file for the site, then you could make a "site" that just contains page-and-post level redirections for all your existing posts and pages.

Advantages

  • This approach sends people to the exact content that they followed a link to.

Disadvantages

  • It could be tedious setting this up for every post and page, if you have a lot of them at the time when you change domains.
  • You need to choose and learn a very different type of website building tool to do this.


Option 3: use Blogger to make a site-level re-direction message

Make a totally new blog (eg    www.myBlogHasMoved.blogspot.com),

Publish it to your old custom domain

Give it one post that says
"www.oldCustomDomain.com has moved to www.newCustomDomain.com please update your links"

Use the Settings > Search preferences > Errors and redirections > Custom Redirect Custom Page Not Found  option to explain that your blog has moved, and send any traffic to that one post.


Advantages

  • This is a simple approach, using tools that you already know.
  • It will work forever (because blogspot domains don't expire).

Disadvantages

  • Visitors will not be automatically redirected: the best you can do is show a link which goes to a selected post or page in your blog, which the visitor needs to click to go to the blog.
  • The re-direction link is only to one specific page, not to the exact content that was linked to iniitially.  This is quite different from what many people want to achieve - blogger simply does not have that functionality.



A non-option: Blogger's custom redirect tool


Blogger has a function under Settings > Search preferences > Errors and redirections > Custom Redirects  that lets you set up custom redirects for individual pages.

However this isn't suitable when you change your custom-domain totally, because it only supports re-direction within the same blog, not to an external URL.

(And anyway, if you have a significant number of posts, it would not be practical.)



Other options?


Have you found any other ways around this? Or any good tool for setting up .htaccess redirects on a domain that you used to use for a blog?  Share your experience in the comments area below.



Related Articles:


Using a custom domain for something other than your blog

Linking your blog and your website.

How to make a real website using Blogger

Switching your blog to a different custom domain

SEO Basics for Bloggers
Read more > How to re-direct an old custom domain - and all its posts - to a new one

How To Add A Tabbed Navigation Widget to Blogger

The tabviews are elements that allow us to group in a single container various gadgets and these can be selected via tabs.
Its main function is to save space on the blog to avoid scattered gadgets in the same category so you can group multiple gadgets into one. There are several methods for creating tabviews, some require jQuery, other MooTools, or any other script.
To add this widget to your blog, just follow the steps below:

Step 1. From your Blogger Dashboard, go to Template and click on the Edit HTML button

Step 2. Expand the style of the template, by clicking on the sideways arrow before <b:skin> ... </b:skin>


Step 3. Search using CTRL + F for the following tag:

]]></b:skin>




Step 4. Just above it, add the following code:

/* Tabview for Blogger
----------------------------------------------- */
.tabviewcont{
margin:15px 0;
padding:0;
clear:both;
}

.tabviewnav {
margin: 0 0 0 14px;
padding:3px 0; /* If you are using a Blogger Template change 0 with 15px */
font-size:12px; /* Font size of text inside tabs */
font-weight:bold;
}
.tabviewnav li {
list-style:none;
margin:0;
display:inline;
}
.tabviewnav li a {
padding:3px 6px;
margin-right:1px;
background:#F6F6F6; /* The background color of the tabs */
border-radius:5px 5px 0 0;
-moz-border-radius:5px 5px 0 0;
-webkit-border-radius:5px 5px 0 0;
text-decoration:none;
color:#222222;
}
.tabviewnav li a:hover {
color:#222222;
background:#EBEBEB; /* Background color of the tab on mouseover */
text-decoration:none;
}
.tabviewnav li.tabviewactive a,
.tabviewnav li.tabviewactive a:hover {
background:#EBEBEB; /* Background color of the active tab */
color:#222222;
}
.tabviewcont .tabviewtab {
padding:5px;
border:1px solid #EEEEEE; /* Border around the container */
background:#fff; /* The background color of the gadget */
}
.tabviewcont .tabviewtab h2,
.tabviewcont .tabviewtabhide {
display:none;
}
.tabviewtab .widget-content ul{
list-style:none;
margin:0 0 10px 0;
padding:0;
}
.tabviewtab .widget-content li {
border-bottom:1px solid #ccc;
margin:0 5px;
padding:2px 0 5px 0;
}

Step 5. Find the </head> tag and just above it, paste this script:

<script type='text/javascript'>
// Tabview for grouping gadgets

//<![CDATA[
document.write('<style type="text/css">.tabview{display:none;}<\/style>');function tabviewObj(argsObj){var arg;this.div=null;this.classMain="tabview";this.classMainLive="tabviewcont";this.classTab="tabviewtab";this.classTabDefault="tabviewtabdefault";this.classNav="tabviewnav";this.classTabHide="tabviewtabhide";this.classNavActive="tabviewactive";this.titleElements=['h2','h3','h4','h5','h6'];this.titleElementsStripHTML=true;this.removeTitle=true;this.addLinkId=false;this.linkIdFormat='<tabviewid>nav<tabnumberone>';for(arg in argsObj){this[arg]=argsObj[arg]}this.REclassMain=new RegExp('\\b'+this.classMain+'\\b','gi');this.REclassMainLive=new RegExp('\\b'+this.classMainLive+'\\b','gi');this.REclassTab=new RegExp('\\b'+this.classTab+'\\b','gi');this.REclassTabDefault=new RegExp('\\b'+this.classTabDefault+'\\b','gi');this.REclassTabHide=new RegExp('\\b'+this.classTabHide+'\\b','gi');this.tabs=new Array();if(this.div){this.init(this.div);this.div=null}}tabviewObj.prototype.init=function(e){var childNodes,i,i2,t,defaultTab=0,DOM_ul,DOM_li,DOM_a,aId,headingElement;if(!document.getElementsByTagName){return false}if(e.id){this.id=e.id}this.tabs.length=0;childNodes=e.childNodes;for(i=0;i<childNodes.length;i++){if(childNodes[i].className&&childNodes[i].className.match(this.REclassTab)){t=new Object();t.div=childNodes[i];this.tabs[this.tabs.length]=t;if(childNodes[i].className.match(this.REclassTabDefault)){defaultTab=this.tabs.length-1}}}DOM_ul=document.createElement("ul");DOM_ul.className=this.classNav;for(i=0;i<this.tabs.length;i++){t=this.tabs[i];t.headingText=t.div.title;if(this.removeTitle){t.div.title=''}if(!t.headingText){for(i2=0;i2<this.titleElements.length;i2++){headingElement=t.div.getElementsByTagName(this.titleElements[i2])[0];if(headingElement){t.headingText=headingElement.innerHTML;if(this.titleElementsStripHTML){t.headingText.replace(/<br>/gi," ");t.headingText=t.headingText.replace(/<[^>]+>/g,"")}break}}}if(!t.headingText){t.headingText=i+1}DOM_li=document.createElement("li");t.li=DOM_li;DOM_a=document.createElement("a");DOM_a.appendChild(document.createTextNode(t.headingText));DOM_a.href="javascript:void(null);";DOM_a.title=t.headingText;DOM_a.onclick=this.navClick;DOM_a.tabview=this;DOM_a.tabviewIndex=i;if(this.addLinkId&&this.linkIdFormat){aId=this.linkIdFormat;aId=aId.replace(/<tabviewid>/gi,this.id);aId=aId.replace(/<tabnumberzero>/gi,i);aId=aId.replace(/<tabnumberone>/gi,i+1);aId=aId.replace(/<tabtitle>/gi,t.headingText.replace(/[^a-zA-Z0-9\-]/gi,''));DOM_a.id=aId}DOM_li.appendChild(DOM_a);DOM_ul.appendChild(DOM_li)}e.insertBefore(DOM_ul,e.firstChild);e.className=e.className.replace(this.REclassMain,this.classMainLive);this.tabShow(defaultTab);if(typeof this.onLoad=='function'){this.onLoad({tabview:this})}return this};tabviewObj.prototype.navClick=function(event){var rVal,a,self,tabviewIndex,onClickArgs;a=this;if(!a.tabview){return false}self=a.tabview;tabviewIndex=a.tabviewIndex;a.blur();if(typeof self.onClick=='function'){onClickArgs={'tabview':self,'index':tabviewIndex,'event':event};if(!event){onClickArgs.event=window.event}rVal=self.onClick(onClickArgs);if(rVal===false){return false}}self.tabShow(tabviewIndex);return false};tabviewObj.prototype.tabHideAll=function(){var i;for(i=0;i<this.tabs.length;i++){this.tabHide(i)}};tabviewObj.prototype.tabHide=function(tabviewIndex){var div;if(!this.tabs[tabviewIndex]){return false}div=this.tabs[tabviewIndex].div;if(!div.className.match(this.REclassTabHide)){div.className+=' '+this.classTabHide}this.navClearActive(tabviewIndex);return this};tabviewObj.prototype.tabShow=function(tabviewIndex){var div;if(!this.tabs[tabviewIndex]){return false}this.tabHideAll();div=this.tabs[tabviewIndex].div;div.className=div.className.replace(this.REclassTabHide,'');this.navSetActive(tabviewIndex);if(typeof this.onTabDisplay=='function'){this.onTabDisplay({'tabview':this,'index':tabviewIndex})}return this};tabviewObj.prototype.navSetActive=function(tabviewIndex){this.tabs[tabviewIndex].li.className=this.classNavActive;return this};tabviewObj.prototype.navClearActive=function(tabviewIndex){this.tabs[tabviewIndex].li.className='';return this};function tabviewAutomatic(tabviewArgs){var tempObj,divs,i;if(!tabviewArgs){tabviewArgs={}}tempObj=new tabviewObj(tabviewArgs);divs=document.getElementsByTagName("div");for(i=0;i<divs.length;i++){if(divs[i].className&&divs[i].className.match(tempObj.REclassMain)){tabviewArgs.div=divs[i];divs[i].tabview=new tabviewObj(tabviewArgs)}}return this}function tabviewAutomaticOnLoad(tabviewArgs){var oldOnLoad;if(!tabviewArgs){tabviewArgs={}}oldOnLoad=window.onload;if(typeof window.onload!='function'){window.onload=function(){tabviewAutomatic(tabviewArgs)}}else{window.onload=function(){oldOnLoad();tabviewAutomatic(tabviewArgs)}}}if(typeof tabviewOptions=='undefined'){tabviewAutomaticOnLoad()}else{if(!tabviewOptions['manualStartup']){tabviewAutomaticOnLoad(tabviewOptions)}}
//]]>
</script>

Step 6. Finally, look for this line:

<div class='column-right-inner'>

Or if you use an old template of Blogger, search this line:

<div id='sidebar-wrapper'>

Step 7. Paste below one of these two lines, this code:

<div class='tabview'>
<b:section class='tabviewtab' id='Tab1' maxwidgets='1'/>
<b:section class='tabviewtab' id='Tab2' maxwidgets='1'/>
<b:section class='tabviewtab' id='Tab3' maxwidgets='1'/>
</div>

Step 8. Save changes, and go to Layout and there you will see the new areas to add gadgets.


You just have to click on Add a Gadget to add the gadget to the tab that corresponds, or drag a gadget you already have to that section.

If you want to add more tabs, then just add before the last </div> a line like this:

<b:section class='tabviewtab' id='Tab4' maxwidgets='1'/>

Note that each line you add should have a different ID, for example Tab5, Tab6, etc..

You can add multiple tabs, just repeat the last step and likewise remember to change the name of the IDs.

Remember that if your sidebar is too narrow, then you should not put a lot of tabs, or tab titles that are very long.

You should also note that this gadget does not speed up the loading speed of the blog, is only to group gadgets into one, even, depending on the blog-may take a while to load the tabview.
Read more > How To Add A Tabbed Navigation Widget to Blogger

Sunday, April 28, 2013

Manfaat Pupuk Organik


Sangat jarang dan mungkin sangat sedikit petani yang menyadari bahwa tumbuhan memerlukan bahan organik untuk kelangsungan hidupnya. Tidak sedikit petani yang beranggapan bahwa bila menggunakan pupuk kimia yang banyak maka akan memperoleh hasil yang sangat banyak pula.

Pada saat ini banyak sekali para pelaku (petani) yang menggunakan bahan kimia untuk pemupukannya, dan mempunyai kecendrungan akan semakin banyak memberi pupuk kimianya, dikarenakan hasil yang diharapkan tinggi akan tetapi dari waktu kewaktu bukannya meningkat malah semakin menurun.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian, menunjukkan data yang sangat mengerikan terhadap lahan pertanian kita, banyak lahan dinegara Indonesia memiliki kadar bahan organok yang kurang dari 1 %. Sedangkan dari berbagai pengalaman dan penelitian para ahli menyatakan kadar bahan organik yang tinggi dalam tanah akan sangat membantu memaksimalkan hasil yang didapat pelaku usaha (petani).

Sedikit sejarah Indonesia tentang kebutuhan Pupuk


Sebelum masa kemerdekaan Indonesia, para petani sangat senang menggunakan pupuk organik dalam melakukan budidaya pertanian dibandingkan dengan pupuk Anorganik (Kimia). Namun fakta menjadi terbalik ketika pada tahun 1960-an petani  mulai banyak menggunakan bahan kimia dalam melakukan budidaya petanian, yang lebih mengkhawatirkan  lagi peran dari pupuk organik menjadi dianggap tidak ada peran dalam budidaya pertanian sehingga banyak petani yang mengabaikannya.

Produksi pupuk Kimia pun dari waktu kewaktu semakin berkembang sangat pesat, sehingga bila di hitung secara harga, maka pupuk anorganik (kimia) menjadi sangat lebih murah dibandingkan dengan pupuk organik.

Dan didukung dengan di temukannya banyak varietas-varietas unggul yang dari berbagai penelitian lebih banyak yang cocok dan baik bila menggunakan pupuk anorganik (kimia). Sehingga mengakibatkan banyak kenyataanya ditemukan lahan pertanian yang terdegradasi, sehingga mengakibatkan merosotnya kadar dari bahan organik dari lahan pertanian.

Solusi Mengatasi Kemunduran Bahan Organik di Lahan Pertanian

Fakta di kemukanan oleh banyak para ahli  yang menyatakan bahwa lahan pertanian sebenarnya membutuhkan pupuk organik sebagai sumber pupuk dan zat hara, bukan dari pupuk buatan atau pupuk kimia. Pupuk Organik juga sangat bermanfaat sebagai soil ameliorant atau memperbaiki kualitas dari tanah sebagai lahan pertanian.

Penggunaan Pupuk Hijau

Pupuk hijau merupakan salah satu pupuk organik yang diperoleh dan didapat di lahan pertanian dengan biaya sangat murah dan  mudah. Sumber dari pupuk hijau dapat diambil dan di peroleh dari tumbuhan atau tanaman yang tidak bermanfaat (yang biasanya dibakar oleh petani). Selain itu juga dapat diperoleh dari sisa-s9sa tanaman yang merupakan sisa dari panen. Cara paling mudah pengolahan dari pupuk hijau adalah dengan cara membenamkan bahan baku atau dengan cara dilakukan dikomposkan untuk hasil yang lebih cepat.

Manfaat Pupuk Organik  (Pupuk Hijau)
  • Manfaat yang akan dirasakan oleh petani adalah meningkatnya produktivitas dari lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tadi tanah atau lahan pertanian.
  • Manfaat lain yang dirasakan yaitu semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena tanah semakin baik.
  • Harga pupuk organik lebih murah dan sangat mudah didapat dari alam.
  • Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia.
  • Pupuk organik akan memberikan kehidupan badi mikroorganisme tanah.
  • Kelebihan lain dari pupuk organik yaitu mempunyai kemampuan dalam memobilisasi atau menjembatani hara yang ada di tanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman
  • Mempunyai kemampuan dalam melepas hara tanah dengan sangat perlahan dan terus menerus, seihngga akan membantu mencegah terjadinya kelebihan suplai hara yang membuat tanaman keracuanan.
  • Mampu menjaga kelembaban dari tanah, sehingga akan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada tanaman.
  • Mampu membantu mencegah erosi lapisan atas tanah.
  • Mampu menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah.
  • Memberi manfaat  untuk kesehatan manusia, karena banyak kandungan nutrisi dan lebih lengkap dan lebih banyak
Blog Ini Didukung Oleh :


Read more > Manfaat Pupuk Organik

Cara Budidaya Lobster Air Tawar


Lobster Air Tawar (LAT) atau Freshwater Crayfish merupakan binatang air yang cukup mudah untuk dibudidayakan atau di ternakan. Harga jual nya yang cukup fantastis, sekitar 150-250 ribu rupiah /kg, membuat budidaya lobster air tawar menjanjikan keuntungan bila dilakukan dengan Cara Budidaya Lobster air tawar yang benar dan baik.  Habitat asli Lobster Air Tawar adalah di sungai dan di rawa-rawa serta danau. Cara Budidaya Lobster air tawar
Media yang dapat di gunakan untuk budidaya lobster air tawar ini sangat bervariasi. Pada umumnya Lobster Air Tawar dibudidayakan secara extensif pada kolam tanah. Pada budidaya secara extensif petani hanya menaruh indukan pada kolam tersebut pada masa berkala kolam tersebut dikeringkan dan lobster yang sudah memenuhi ukuran komersial akan dijual dan sisanya akan dikembelikan ke kolam tanah tersebut. Pada budidaya secara intensif petani mulai memberi pakan ke dalam kolam dengan berbagai macam makan sayur-sayuran termasuk pakan komersil.

Budidaya secara intensif memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan secara extensive.  Media lain yang sering digunakan adalah kolam semen atau kolam fiber (Tank). Kolam semen dan kolam fiber ini banyak digunakan untukmembesarkan burayak sampai berat sekitar 5 cm.  Di Indonesia budidaya lobster air tawar banyak dilakukan dalam sekala perumahan terutama pada pembenihan.

Cara Budidaya lobster air tawar sangat cepat dan gampang, tidak seperti udang windu atau udang galah yang relatif lebih sedikit dan rumit. Orang awam pun dapat melakukannya sendiri baik dalam skala usaha kecil maupun besar. Dengan sedikit modal dan kemauan yang kuat, setiap orang dapat membudidayakan lobster air tawar.  Lobster air tawar tidak mudah stres dan tidak mudah terserang penyakit. Asalkan kebutuhan pakan, kualitas air, dan kebutuhan oksigen terpenuhi maka lobster dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat.  Jika dilihat dari iklim dan siklus musimnya, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan budi daya lobster air tawar sepanjang tahun. Lobster air tawar yang umumnya bertelur 4–5 kali dalam setahun dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain kondisi iklim yang sangat mendukung, sumber pakan alami bagi lobster tersedia cukup banyak di alam dan mudah diperoleh. Dengan pakan alami tersebut, lobster akan tumbuh dengan cepat. Oleh karena budi daya lobster tidaklah sulit maka bisnis ini dapat digunakan sebagai usaha sampingan.

1. SYARAT HIDUP LOBSTER AIR TAWAR

Lobster air tawar (LAT) pada umumnya dapat hidup pada selang parameter air yang lebar. Mereka diketahui toleran terhadap kandungan oksigen terlarut sangat rendah. Akan tetapi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik tentu tidak akan dapat dilakukan pada kondisi demikian. Untuk tumbuh dan berkembang dengan baik mereka memerlukan kadar oksigen terlarut lebih dari 4 ppm.

2. TEMPERATUR Lobster Air Tawar

LAT juga toleran terhadap suhu sangat dingin mendekati beku hingga suhu diatas 35 °C. Meskipun demikian untuk LAT-LAT daerah tropis hendaknya dipelihara pada selang suhu 24 – 30° C Pertumbuhan optimum akan dapat dicapai apabila mereka dipelihara pada selang suhu 25-29 °C.

3. pH DAN KESADAHAN Lobster Air Tawar

LAT hidup pada perairan dengan kisarn pH sedikit alkalin yaitu antara 7-9. Mereka jarang dijumpai berada diperairan dengan pH kurang dari 7. Sedangkan kesadahan (kandungan kapur) air yang diperlukan adalah sedang hingga tinggi. Hal ini diperlukan untuk menjaga kandungan kalsium terlarut cukup tinggi untuk menjamin pembentukan cangkang mereka dengan baik.

4. KUALITAS AIR Lobster Air Tawar

Berbagai laporan menunjukkan bahwa LAT muda sensitif terhadap kadar klorin tinggi. Oleh karena itu sering dianjurkan untuk menuakan air terlebih dahulu sebelum digunakan untuk LAT.

LAT diketahui pula dapat mengakumulasikan merkuri (Hg) dalam tubuhnya sehingga mereka sering dijadikan sebagai indikator pencemaran lingkungan. LAT sensitif terhadap pestidida, terutama dari golongan organoklorin, begitu pula residu-residu minyak. Hal ini hendaknya menjadi perhatikan bagi mereka yang ingin membudidayakan LAT secara terbuka, agar terlebih dahulu memeriksa dengan seksama sumber air yang akan digunakan

Budidaya lobster air tawar biasanya dibedakan menjadi usaha pembenihan Lobster Air Tawar dan usaha pembesaran atau merupakan kesatuan dari keduanya. Pembenihan adalah menghasilkan bibit atau anakan lobster air tawar hingga ukuran 2 Inci. Yang pertama kali diperlukan adalah Induk Berkualitas yang tidak mudah terserang penyakit dan bukan dari hasil perwakinan sedarah (inbreeding) pasalnya perkawainan sedarah akan menghasilkan lobster berkelamin ganda atau intersex. Berikutnya adalah kolam untuk perkawainan dengan ukuran maksimal 1m2 untuk 1 set (5 ekor betina 3 ekor jantan). Medianya cukup mengunakan aquarium atau kolam semen.
    Pembesaran adalah menghasilkan lobter ukuran konsumsi, Yang pertamakali dibutuhkan yaitu bibit lobster air tawar ukuran 2 inci untuk pembesaran. Berikutnya adalah lahan yang yang cukup luas dan sebaiknya merupakan kolam tanah dengan ukuran maksimal 1 M2 untuk 10 ekor. Jantan dan betina harus dipisahkan untuk mencegah perkawinan selama pembesaran. Lobster jantan lebih cepat pertumbuhannya oleh karena itu pembesaran sebaiknya dilakukan pada lobster jantan.

PAKAN Lobster Air Tawar

Agar pertumbuhanLobster air tawar sesuai dengan yang diharapkan maka pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi yang  sesuai dengan apa yang dibutuhkan Lobster air tawar.  Nutrisi yang dibutuhkan Lobster air tawar terdiri dari Protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Sekarang ini sudah banyak produsen-produsen yang memproduksi pakan Lobster air tawar

Jenis-Jenis Pakan Lobster Air Tawar
  • Pakan alami, biasanya dibudidayakan oleh peternak. Namun karena keterbatasan sarana dan prasaran biasanya peternak merasa kesulitan.  Pakan alami yang dibudidayakan umumnya adalah chlorella, tetraselmis, dunaleilla, diatone, spirulina, artemia, kutu air, jentik nyamuk, cacing rambut, cacing tanah dan cacing darah. 
  • Pakan buatan sendiri, merupakan pakan yang diracik oleh peternak dari berbagai bahan seperti: tepung rebon, tepung ikan, cacing, wortel, toge, kacang hijau dan keong mas. Pakan racikan bisa dibentuk pellet atau pasta.
  • Pakan komersil, yaitu pakan yang sudah jadi yang dioleh oleh perusahaan pakan ikan
Pemberian pakan sebaiknya 3% dari berat badan LAT dan diberikan pada pagi atau sore hari. Jika pakan tidak habis sebaiknya dibuang pada saat pemberian pakan berikutnya.
Cara Budidaya Lobster air tawar

  • Penyakit pada Lobster Air Tawar
Walaupun  Lobster air tawar dikenal lebih tahan terhadap penyakit   dibanding udang jenis lain, tidak berarti  Lobster air tawar bisa terbebas dari penyakit, penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus.  Pada periode pembesaran virus yang menjadi penyebab penyakit pada  Lobster air tawar adalah:

  • White Spot Disease (WSD)
Penyakit yang disebabkan virus ini dapat menyebabkan sisi kolam mati. Untuk mengantisipasi serangan virus ini beberapa cara dapat dilakukan, yaitu: 
  • menghindari masuknya LAT yg terinfeksi.
  • mengurangi kepadatan penebaran lobster di dalam kolam
  • menjaga tingkat kada ammonia dan keasaman air
  • menghindari air yang sudah digunakan untuk budidaya udang lain
  • membersihkan alat yang sudah terinfeksi
Ricketsia-like organism

Lobster air tawar  yang terinfeksi virus ini biasanya melemah dan kadang-kadang ditandai dengan adanya bintik hitam atau biru kehijaun pada eksokoletonnya. LAT yang mati karena virus ini badan dan kepala terpisah.

Jamur (Crayfish Plague)

Lobster air tawar yang terinfeksi jamur ini umumnya jenis astacus astacus yang berasal dari eropa. Penularannya bisa melalui kutu asphanomices astaci atau bisa juga melalui peralatan yang digunakan Selain virus tersebut di atas gangguan terhadap  Lobster air tawar disebabkan oleh hama, seperti: ular, tikus, burung, lele, dan ikan gurami

Panen Hasil  Lobster air tawar
Panen sebaiknya dilakukan pada suhu yang tidak terlalu panas, pagi atau sore atau malam hari. Beberapa teknik panen yang biasa dilakuan pada usaha pembesaran adalah:

1. Flow Trapping
Caranya adalah sebagai berikut:
  • Turunkan air kolam sampai 2cm  dan persembunyian dikeluarkan dari kolam.
  • Tempatkan kotak penampung di sisi kolam, tempat aerator pada kotak penampung untuk mencegah kekurangan oksigen.
  • Pasang papan dengan posisi seperti papan luncur, dari dasar kolam ke sisi kolam tepat di atas kotak penampung.
  • Alirkan air pada papan tersebut

Naluri Lobster adalah mencari air segar, dia akan menuju air yang mengalir dari papan dan memanjatnya setelah sampai atas lobster akan jatuh ke kotak penampungan. 2. Perangkap Tikus. Teknik ini menggunakan perangkat tikus yang biasa digunakan di rumah, bagian pintu perangkapnya dig anti dengan corong.

Caranya adalah sebagai berikut: 
  • Sebelum panen LAT jangan diberi makan
  • Siapkan perangkap tikus yang telah dipasang umpan yang cukup untuk semua LAT
  • Umpan yang digunakan adalah ikan atau keong mas
  • Untuk menimbulkan aroma umpan dibakar dulu
Memanen dengan cara ini air kolom tidak perlu diturunkan.

Tips Cara Budidaya Lobster Air Tawar

Tips 1 Budidaya Lobster air tawar:

Gunakan indukan berukuran fisik besar (dapat menghasilkan +/-500 s/d +/-900 per ekor 1 kali bertelur)sebagai produksi bibit dan untuk mempercepat pertumbuhan bibit ukuran 2Cm beri makanan ekstra berupa cacing sutra, dan berikan cacing tanah untuk mempercepat proses bertelur untuk yang dikawainkan, kemudian perlu anda ketahui juga pada proses pergantian kulit berarti proses pertumbuhan,(bertambah besar).Terutama pada proses pembesaran di aquarium,oleh karena itu guna merangsang pergantian kulit sesering mungkin seiring dengan seringnya anda melakukan pergantian air pada aquarium (tiap 3hari atau seMinggu 1kali) tergantung tingkat kekeruhan airnya.

Tips 2 Budidaya Lobster air tawar

Lakukan pengawasan sesering mungkin, untuk menghidari serangan sekelompok Lobster lain terhadap Lobster yang sedang mengalami proses ganti kulit (moulting). Oleh karena pada saat proses moulting, disamping kondisinya yang lemah,pada saat itu juga mengeluarkan cairan zat yang dapat merangsang sifat kanibal dan melakukan penyerangan terhadap lobster yang sedang tidak berdaya. Dan berikan juga pengaman pada tempat (Kolam atau Aquarium) agar Lobster tidak kabur karena sifat pengembaraanya yang tinggi, dan dapat bertahan hidup hingga 8 s/d 12 jam diluar kolam/aquarium.

Tips 3 Budidaya Lobster air tawar

Berikan makanan tambahan/ektra, terutama pada malam hari, sekitar Pkl.19.00~21.00 secukupnya, periksa dan berikan makan berupa pelet, bila sudah tidak terdapat sisa makanan yang diberikan pada waktu sore hari. Hal ini dilakukan guna menghinadri saling menyerang diantara sesama Lobster, oleh karena hewan ini mempuyai sifat kanibalisme yang sangat tinggi di samping itu aktivitas kelompok hewan ini meningkat pada malam hari termasuk untuk mencari mangsa. Jenis hewan ini tidak menebar bau anyir/amis seperti jenis udang atau ikan lainnya, jadi budidaya ternak dapat/layak dilakukan dilingkungan rumah/tempat tinggal.

Tips 4 Budidaya Lobster air tawar

Tentukan pilihan anda sebelum terjun ke dunia bisnis Lobster Air Tawar ini oleh karena cara pengelolaannya terdiri dari beberapa segmen, apakah anda sebagai : pedagang ; Ternak pembesaran ; Ternak pembibitan ;Ternak hobi/koleksi. hal ini perlu dilakukan agar langkah usaha yang anda jalankan bisa lebih terfokus. Baca juga buku sebagai referensi yang mudah didapat, dan salah satu penyedianya GRAMEDIA,yaitu Seri Agribisnis LOBSTER AIR TAWAR Pembenihan dan Pembesaran, penulis; R Hondo Wiyanto/Rudi Hartono, cetakan Jakarta 2003 dan Pembenihan Lobster Air Tawar Lokal Papua, penulis;Samuel Patasik, cetakan Jakarta 2004.
Cara Budidaya Lobster air tawar

Tips 5 Budidaya Lobster air tawar

Apabila pilihan Budidaya/ternak pembesaran,siapkan kolam untuk pembesaran mulailah dengan skala kecil dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan tetang sifat sifat yang spesifk dari hewan ini yang salah satunya adalah sifat kanibalisme yang tinggi.Agar skala resiko penyusutan pupulasi yang diakibatkan kematian dan kekurang terampilan dapat ditekan sekecil mungkin jika kelak memasuki usaha skla besar. Dan apa bila pengetahuan tersebut sudah didapat, mulailah dengan prencanaan produksi untuk target panen setiap bulan, untuk melihat ilustrasi perencanaan.

Tips 6 Budidaya Lobster air tawar

Pilihan budidaya ternak pembibitan sama dengan halnya dengan langkah budidaya pembesaran hanya pembibitan lebih sensitif lagi,sebaiknya biarkan s/d usia +/-1.5 bulan baru pindahkan kekolam pembesaran. Hewan ini memang hidup lebih sesuai di iklim tropis dengan suhu udara 24 sampai dengan 30 derajat celcius demikian juga kondisi air, khusus untuk anak yang baru dipisahkan dari induknya (burayak) pergunakan alat atau cairan pengukur Ph air, kemudian apa bila Ph air tidak ideal (Ph air ideal untuk LAT = 7 s/d 9 ) dapat diatasi dengan cara memberikan additive Ph up ataupun Ph Down, guna mempetahankan Ph ideal. Semua perlengkapan untuk mengontrol keadaan Ph air bisa didapat di tempat penjualan accessories ikan hias terdekat.

Tips 7 Budidaya Lobster air tawar

Pilihan tempat,rencanakan lokasi penempatan aquarium maupun kolam pemeliharaan pilih yang nuansanya tidak bising karena hewan ini mudah stress oleh hal-2 yang demikian,terutama pada proses perkawinan dan kehamilan kemungkinan telur yang dikandungan akan mudah rontok, sehingga akan menghambat proses pengembang biakan yang diinginkan. Hindari lingkungan hama pemangsa, tikus, kucing, dan sejenis nya,dengan memasang pelindung tutup kawat ayam dan sejenisnya. Ketinggian permukaan air 15 s/d 20 Cm dan supply oksigen yang cukup dengan memasang aerotor/air stone(gelembug-2 udara) dan Filter pump, agar selalu terjadi sirkulasi air yang bersih.

Blog Ini Didukung Oleh :

Read more > Cara Budidaya Lobster Air Tawar

Saturday, April 27, 2013

RESEP CARA MEMBUAT SIOMAY TUSUK YANG ENAK







Kumpulan Resep Masakan Nusantara - Bahan-bahan untuk membuat siomay :
  • 1/2 adonan biang pempek 
  • 500 gr tepung kanji 
  • 200 gr udang segar, cacah halus 
  • 1 tangkai seledri , iris halus 
  • 2 btr telur, kocok lepas 
  • 1 sdt merica bubuk 
  • 1 sdt minyak wijen
  • 2 sdm bawang goreng 
  • 1 1/2 sdt garam
  • 1 sdm minyak goreng 
  • Tusuk sate secukupnya 
Cara Membuat Siomay:
  1. Campurkan adonan biang pempek, tepung kanji, udang cincang, seledri , telur, minyak goreng, merica , garam , dan minyak wijen . 
  2. Kemudian tambahkan bawang goreng dan tepung kanji sedikit demi sedikit. Aduk hingga adonan mudah dibentuk. 
  3. Bentuklah adonan menjadi bulat-bulat, lalu rebus dalam air mendidih sampai matang dan mengapung. Angkat dan tiriskan. 
  4. Tusuk siomay dengan tusukan sate, lalu bakar di atas bara sampai kering di bagian luarnya.
  5.  Sajikan dengan bumbu kacang dan kecap manis.
Selamat mencoba....!!!

Read more > RESEP CARA MEMBUAT SIOMAY TUSUK YANG ENAK

Syarat Budidaya Jangkrik

Ternak jangkrik atau budidaya jangkrik termasuk dalam ilmu peternakan termasuk kedalam ternak serba serbi, bahasan secara khusus mengenai ternak ini tidak ada dalam mata pelajaran perkuliahan. Oleh karena itu untuk budidaya jangkrik dengan referensi diktat perkuliahan sulit ditemukan, saat ini referensi untuk membudidayakan ternak jangkrik diambil dari buku-buku praktis tentang cara beternak
Read more > Syarat Budidaya Jangkrik

Friday, April 26, 2013

Expandable Recent Comments Widget for Blogger/Blogspot

This Expandable Recent Comments is a very accessible widget that can be collapsed or expanded through user interaction, so that now, we don't have to click on the commenter or post title link in order to see the content of a comment.
recent comments widget, blogger gadgets, blogspot tricks

The expanding content can be shown or hidden by clicking on the plus/minus icon or by pressing the "Show all" or "Hide all" button at run time.

How To Add The Expandable Recent Comments Widget to Blogger

Step 1. Log in to your Blogger dashboard and go to Layout > Click on "Add a Gadget" link


Step 2. From the pop-up window, scroll down and click on the HTML/JavaScript widget


Step 3. Copy and paste this code inside the empty box:
<style type="text/css" media="screen">
.row-aa {        background: #f2f2f3; }
.row-bb {        background: #F8F5F1; }
.row-div { 
  margin:0px;
  padding:5px;
}
.comment-header {
  font-size:0.9em;
//  border:1px solid #E0E0E0;
//  background-color:#F3F3F3;
  padding:4px;
  margin-top:10px;
  margin-bottom:5px;
}
.comment-box {
  margin:0px;
  padding:0px;
  font-size:0.9em;
  height:500px;
  overflow:auto;
}
.comments1  { 
//  background: #F3F3F3;
  padding:3px;
  border-left:1px dashed #A6A6A6;
  color: #888888;
  font-style: italic;
  padding-top:4px;
  margin-bottom:5px;
}
.comment-footer {
  text-align:center;
  font-size:0.9em;
  padding:4px;
  margin-top:5px; 
}
</style>

<div style="text-align: center" class="comment-header"><input class="comment-button" id="commshowall" type="button" onclick="if (this.value == &#39;Show all&#39;) { unfold_all(this); this.value=&#39;Hide all&#39;; } else { fold_all(this); this.value=&#39;Show all&#39;; }" style="width:8em;font-size:1em;font-family:Verdana,sans" value="Show all" /></div>

<div class="comment-box">
<script type="text/javascript" src="http://helplogger.googlecode.com/svn/trunk/expandable-recent-comments.js"></script>
<script type="text/javascript"  src="http://helplogger.blogspot.com/feeds/posts/default?start-index=1&max-results=999999&alt=json-in-script&callback=showrecentposts">
</script>
<script type="text/javascript"  src="http://helplogger.blogspot.com/feeds/comments/default?start-index=1&max-results=999999&alt=json-in-script&callback=showrecentcomments">
</script>

</div>

Note: Replace http://helplogger.blogspot.com with your blog/site address.

Step 4. Save your widget and you're done!

Enjoy :)
Read more > Expandable Recent Comments Widget for Blogger/Blogspot

Thursday, April 25, 2013

Menangkarkan Burung Jalak Suren


Burung dari famili Sturnidae ini dapat ditemukan hampir di seluruh Indonesia terutama di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. Selain itu burung Jalak suren tersebar juga di berbagai negara seperti Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, India,Laos, Myanmar, Nepal, Pakistan, dan Thailand.


Burung Jalak suren (Sturnus contra) berukuran sedang sekitar 24 cm. Bulunya berwarna hitam dan putih. Bagian yang berwarna putih seperti dahi, pipi, garis sayap, tunggir dan perut. Sedangkan bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam (coklat pada remaja). Iris mata burung jalak suren berwarna abu-abu. Kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna jingga. Paruhnya berwarna merah dengan ujung putih. Sedangkan kaki berwarna kuning. Suaranya seperti teriakan yang ribut, sumbang dan riang.

Biasanya burung yang hidup dalam kelompok kecil ini menghuni daerah terbuka dekat pemukiman di dataran rendah. Kebanyakan mencari makan di atas tanah, yaitu cacing dan satwa kecil lainnya. Bergabung dalam kelompok ketika beristirahat pada malam hari. Burung Jalak suren selain dipelihara sebagai burung kicauan juga mempunyai tugas lainnya yaitu menjadi 'satpam' rumah anda, Burung ini memang kerap dipelihara oleh penggemar burung kicauan sebagai penjaga rumah mereka karena sifat burung ini yang akan ramai bersuara begitu melihat orang lewat didepan sangkarnya. 

Ternyata burung ini juga memiliki prospek yang bagus untuk di ternakan, selain perawatannya yang mudah juga kebutuhan lainnya sangat mudah dijangkau oleh peternak burung ini. maka tak heran banyak pengusaha - pengusaha burung yang telah sukses menangkarkan burung ini.

Membedakan jenis Jantan dan Betina Jalak Suren

Untuk membedakan jantan dan betina maka bulu yang menutupi bagian dubur ditiup maka burung jalak suren jantan akan tampak warna hitam pada duburnya, sedangkan untuk yang betina terdapat warna merah pada duburnya. Jelas tidaknya warna dubur tersebut tergantung pada usia burung tersebut.

Proses Penjodohan

Untuk proses menjodohkan burung dilakukan dengan cara mendekatkan kandang jantan dan betina sehingga saling kenal selama 1 minggu, jika burung berdampingan pada waktu tidur maka sudah saatnya untuk dimasukkan ke dalam kandang penangkaran sebaiknya pada sore hari. Setelah dimasukkan di kandang penangkaran jangan langsung ditinggal, ditunggu dulu kurang lebih selama satu jam untuk memastikan apakah burung tersebut benar-benar jodoh.

Kandang Penangkaran

Kandang untuk ternak burung jalak suren yang ideal adalah 1m x 2m tinggi 2m. Tempat mandi juga harus disediakan karena jalak putih termasuk burung yang suka mandi. Untuk tempat sarang berupa kotak terbuat dari kayu dengan ukuran 40cm x 30cm tinggi 30cm dan diberi lubang untuk keluar masuk burung. Di dasar kandang perlu disediakan bahan untuk sarang biasanya yang sering digunakan adalah daun pinus kering.
atau juga bisa  menggunakan kandang ternak berukuran 100 x 175 x 200 cm. Bila memiliki ruangan lebih besar bisa 3 x 3 x 4 m. Sediakan tanaman yang tinggi, bercabang banyak, dan berdaun lebat di dalam kandang.
Contohnya, kemuning, kersen, atau tanaman lain yang mirip dengan tanaman tersebut. Lantai kandang perlu ditanami tanaman perdu atau semak dan rumput-rumputan.
Tambahkan tempat bertengger yang besar atau melebar untuk memudahkan perkawinan. Tidak ketinggalan tempat pakan dan minum. Jangan lupa memperhatikan ventilasi dan sinar matahari agar produktivitas telur meningkat.

Pakannya berupa pepaya, pisang, dan serangga, misalnya kroto, ulat bambu, ulat hongkong, atau jangkrik. Selain itu, berikan voor berkualitas baik. Dengan pakan ini, sepasang jalak suren yang sudah jodoh akan berkembang biak dengan baik. Jalak suren siap dikawinkan pada umur 10-12 bulan. Idealnya, untuk betina yang baik disyaratkan berumur setahun; jantan’ 1,5-2 tahun. Umumnya betina lebih cepat dewasa kelamin dibanding jantan.

Setiap perkawinan, sepasang jalak suren bertelur sebanyak 3-4 butir. Telur menetas selama 14 hari setelah dierami induknya. Untuk mempercepat proses perkawinan, telur dapat ditetas di induk asuhan atau mesin penetas. Anakan jalak suren berumur 1,5 bulan siap dijual. Dari perhitungan analisis usaha, penangkaran jalak suren menguntungkan.

Modal

Modalnya, sepasang induk berharga Rp1.500.00. Kandang dan peralatan membutuhkan biaya sekitar Rp300.000. Biaya pakan Rp100.000/bulan. Sepasang anak berumur 1,5 bulan dijual Rp350.000. Bila proses budidaya berjalan lancar maka peternak bisa mengantungi Rp700.000/perkawinan. Setelah dipangkas biaya pakan dan lain-lain, dalam waktu setahun, bahkan kurang bisa break even point (BEP). Selanjutnya tinggal keuntungan yang diperoleh peternak. Keuntungan akan semakin meningkat bila peternak melakukan sistem penetasan induk asuh atau mesin tetas.


Blog Ini Didukung Oleh :


Read more > Menangkarkan Burung Jalak Suren

Informasi Budidaya Tomat


Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani
A. FASE PRA TANAM
 
1. Syarat Tumbuh :

 
- Tomat dapat ditanam di dataran rendah/dataran tinggi
- Tanahnya gembur, porus dan subur, tanah liat yang sedikit mengandung pasir dan pH antara 5 - 6
- Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian.
- Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan merangsang mikroorganisme pengganggu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman

2. Pola Tanam
  • Tanaman yang dianjurkan adalah jagung, padi, sorghum, kubis dan kacang-kacangan.
  • Dianjurkan tanam sistem tumpang sari atau tanaman sela untuk memberikan keadaan yang kurang disukai oleh organisme jasad pengganggu.
3. Penyiapan Lahan

- alternatif 1 : Satu botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 meter bedengan.
  • Pilih lahan gembur dan subur yang sebelumnya tidak ditanami tomat, cabai, terong, tembakau dan kentang .
  • Untuk mengurangi nematoda dalam tanah genangilah tanah dengan air selama dua minggu
  • Bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam
  • Buatlah bedengan selebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal
  • Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk pembuangan air.
  • Berikan pupuk dasar 4 kg Urea /ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl per 1000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanah
  • Atau jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg / 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di atas bedengan.
  • Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata diatas bedengan dosis 1-2 botol/1000 m2. Hasil akan lebih bagus jika diganti SUPER NASA (dosis ± 1-2 botol/1000 m2 ) dengan cara :
  • Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang (+ 1 minggu) merata di atas bedengan pada sore hari
  • Jika pakai Mulsa plastik, tutup bedengan pada siang hari
  • Biarkan selama 5-7 hari sebelum tanam
  • Buat lubang tanam dengan jarak 60 x 80 cm atau 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm
4. Pemilihan Bibit
  • Pilih varietas tahan dan jenis Hybryda ( F1 Hybryd ).
  • Bibit berdaun 5-6 helai daun (25-30 HSS=hari setelah semai) pindahkan ke lapangan.
  • Untuk mengurangi stress awal pertumbuhan perlu disiram dulu pada sore sehari sebelum tanam atau pagi harinya (agar lembab).


B. FASE PERSEMAIAN (0-30 HSS)

  • Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang 25 - 30 kg + Natural GLIO (1:1).
  • Masukkan dalam polibag plastik atau contongan daun pisang atau kelapa
  • Sebarlah benih secara merata atau masukkan satu per satu dalam polibag.
  • Setelah benih berumur 8-10 hari , pilih bibit yang baik, tegar dan sehat dipindahkan dalam bumbunan daun pisang atau dikepeli yang berisi campuran media tanam.
  • Penyiraman dilakukan setiap hari (lihat kondisi tanah)
  • Penyemprotan POC NASA pada umur 10 dan 17 hari dengan dosis 2 tutup/tangki.

C. FASE TANAM ( 0-15 HST=Hari Setelah Tanam )
  • Bedengan sehari sebelumnya diairi ( dilep ) dahulu
  • Bibit siap tanam umur 3 - 4 minggu, berdaun 5-6
  • Penanaman sore hari
  • Buka polibag plastik
  • Benamkan bibit secara dangkal pada batas pangkal batang dan ditimbun dengan tanah di sekitarnya
  • Selesai penanaman langsung disiram dengan POC NASA dengan dosis 2-3 tutup per + 15 liter air
  • Sulam tanaman yang mati sampai berumur 2 minggu, caranya tanaman yang telah mati, rusak, layu atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru, dibersihkan dan diberi Natural GLIO lalu bibit ditanam
  • Pengairan dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), hati-hati jangan sampai berlebihan karena tanaman bisa tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit
  • Amati hama seperti ulat tanah dan ulat grayak. Jika ada serangan semprot dengan Natural VITURA
  • Amati penyakit seperti penyakit layu Fusarium atau bakteri dan busuk daun , kendalikan dengan menyemprot Natural GLIO dicampur gula pasir perbandingan 1:1. Untuk penyakit Virus, kendalikan vektornya seperti Thrips, kutu kebul (Bemissia tabaci), banci ( Aphis sp.), Kutu persik (Myzus sp.) dan tungau (Tetranichus sp.) dengan menyemprot Natural BVR atau Pestona secara bergantian
  • Pasang ajir sedini mungkin supaya akar tidak rusak tertusuk ajir dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat
D. FASE VEGETATIF ( 15-30 HST)
  • Jika tanpa mulsa, penyiangan dan pembubunan pada umur 28 HST bersamaan penggemburan dan pemberian pupuk susulan diikuti pengguludan tanaman
  • Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu semenjak tanam, diberi pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman (1-2 gram), berikan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari batang tanaman tomat kemudian ditutup tanah dan siram dengan air.
  • Pemupukan kedua dilakukan umur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl (± 5 gr), berikan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan sedalam ± 1 cm kemudian ditutup tanah dan siram dengan air. 
  • Bila umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk Urea dan KCl lagi (7 gram). Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh ( ± 7 cm).
  • Jika pakai Mulsa tidak perlu penyiangan dan pembubunan serta pupuk susulan diberikan dengan cara dikocorkan
  • Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari 
  • Amati hama dan penyakit seperti ulat, kutu-kutuan, penyakit layu dan virus, jika terjadi serangan kendalikan seperti pada fase tanam
  • Semprotkan POC NASA (4-5 tutup) per tangki atau POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) setiap 7 hari sekali.
  • Tanaman yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir dan setiap bertambah tinggi + 20 cm harus diikat lagi agar batang tomat berdiri tegak.
  • Pengikatan jangan terlalu erat dengan model angka 8, sehingga tidak terjadi gesekan antara batang dengan ajir yang dapat menimbulkan luka.
E. FASE GENERATIF (30 - 80 HST)

1. Pengelolaan Tanaman
  • Jika tanpa mulsa penyiangan dan pembubunan kedua dilakukan umur 45-50 hari
  • Untuk merangsang pembungaan pada umur 32 HST lakukan perempelan tunas-tunas tidak produktif setiap 5-7 hari sekali, sehingga tinggal 1-3 cabang utama / tanaman
  • Perempelan sebaiknya pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara; ujung tunas dipegang dengan tangan bersih lalu digerakkan ke kanan-kiri sampai tunas putus. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting, sedangkan tanaman yang tingginya terbatas perempelan harus hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel sehingga tanaman tidak terlalu pendek
  • Ketinggian tanaman dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah
  • Semprotkan POC NASA dan HORMONIK setiap 7-10 hari sekali dengan dosis 3-4 tutup POC NASA dan 1-2 tutup HORMONIK/tangki. - Agar tidak mudah hilang oleh air hujan dan merata tambahkan Perekat Perata AERO 810 dengan dosis 5 ml ( 1/2 tutup)/tangki.

2. Pengamatan Hama dan Penyakit 
  • Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.). Gejala buah berlubang dan kotoran menumpuk dalam buah yang terserang. Lakukan pengumpulan dan pemusnahan buah tomat terserang, semprot dengan PESTONA
  • Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.).Gejala buah busuk karena terserang jamur dan bila buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih. - - Bersifat agravator, yaitu sebagai vektornya penyakit jamur, bakteri dan Drosophilla sp. Kumpulkan dan bakar buah terserang, gunakan perangkap lalat buah jantan (dapat dicampur insektisida)
  • Busuk daun (Phytopthora infestans), bercak daun dan buah (Alternaria solani) serta busuk buah antraknose (Colletotrichum coccodes). Jika ada serangan semprot dengan Natural GLIO
  • Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami (PESTONA, GLIO, VITURA) belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
  • Busuk ujung buah. Ujung buah tampak lingkaran hitam dan busuk. Ini gejala kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit.
F. FASE PANEN & PASCA PANEN (80 - 130 HST)
  • Panen pada umur 90-100 HST dengan ciri; kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh
  • Interval pemetikan 2-3 hari sekali.
  • Supaya tahan lama, tidak cepat busuk dan tidak mudah memar, buah tomat yang akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang
  • Wadah yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan jangan dibanting
  • Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan dan musnahkan
  • Buah tomat yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut siap untuk konsumsi.
Sumber

Blog Ini Didukung Oleh :


Read more > Informasi Budidaya Tomat
 
 
Copyright © blog
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo